Thales adalah filsuf pertama dari Yunani dan disebut sebagai
bapak filsafat, sesuai dengan yang ditulis Apollodoros, seorang cendikiawan
tata bahasa Yunani Kuno. Thales lahir di Miletus, sebuah kota di Yunani Kuno
daerah Lonia. Pantai sebelah barat Asia kecil pada tahun 624 SM. Dia
mempelajari banyak hal, terutama sangat ahli dalam bidang astronomi.
Secara geometri tinggi piramida di Mesir bisa dihitung
dengan tongkat dan bayangan piramida. Tidak hanya itu, dia mengelola perkebunan
zaitun untuk mengumpulkan uang. Begitu ada waktu luang, Thales mulai memikirkan
suatu hal yang mendasar.
Suatu hari dia menemukan kesimpulan bahwa air adalah dasar
segala sesuatu. Dia mencoba menyederhanakan gejala dan memahami alam. Oleh
sebab itu dia akan meneliti dunua mulai dari alam, bukan dari penciptanya.
Thales juga orang yang mengemukakan humanitas dari
pertanyaan filsafatnya. Thales dan mudrid-muridnya yang sependapat dengannya
disebut Milesians.salah satu muridnya, Anaximander, memasukkan teori Thales
dalam pertanyaannya. Dia menyebut sumber dari segala sesuatu adalah apeiron,
yaitu tidak terbatas. Semua benda yang bersifat berlawanan berasal dari
apeiron, kemudian saling bertarung untuk membuat semua benda yang ada di dunia.
Semua benda yang berasal dari apeiron akan kembali ke wujud asalnya, yaitu
apeiron, ketika sudah kehilangan nyawanya.
Murid Thales yang lainnya, Anaximenes, menyebutkan bahwa
dasar segala sesuatu adalah udara. Psiche yang disebut udara di deskripsikan
sebagai gas, roh, dan nafas yang membangun kehidupan. Dia menjelaskan teori
yang mengubah udara menjadi materi disebut teori teori penipisan dan penebalan.
Ref: Lee Young il & AHN Hyung mo (2014), Filsafat Barat: 100 Filosofi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar