Teori Parmenides menekankan pada kesadaran
diri yang artinya ada maka nyata, tidak ada maka tidak nyata. Konflik dalam
Filsafat Barat dimulai dari Heraclitus dan Parmenides. Situasi tersebut
menciptakan dua pendapat. Parmenides berpendapat bahwa yang terlihat mata
hanyalah virtual. Sedangkan wujud aslinya tidak berubah. Sedangkan Heraclitus
berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi dan berwujud sama.
Parmenides dan Heraclitus mempunyai pandangan berbeda dalam melihat dunia.
Hubungan antara keduanya adalah rival yang jarang ditemui dalam sejarah
filsafat.
Apakah kamu mau tau hubungan keduanya lebih
mendalam?........ oke, kita mulai dari Parmenides.
Parmenides Lahir dari keluarga bangsawan kaya
di kota Elea, Italia Selatan. Hampir semua orang tahu tentang kehidupannya.
Selain itu, ia jua seorang ilmuwan yang terkenal hingga ke kota negara
terbesar, Athena. Parmenides menyatakan yang ada adalah nyata, yang tidak ada adalah
tidak nyata. Artinya, cukup pikirkan yang nyata saja, sedangkan yang tidak
nyata tidak bisa dipikirkan. Ia menegaskan bawa perubahan wujud dan eksistensi
itu tidak ada. Wujud berarti muncul dari sesuatu yang tidak nyata , maka bagi siapapun yang menentang yang tidak nyata tidak mengenal adanya wujud.
Sama halnya dengan kepunahan bisa
terjadi jika yang ada menjadi tidak ada. Wujud dan eksistensi tidak ada pada
akhirnya di dunia ini tidak ada yang berubah. Dengan kata lain, dunia sudah
sempurna, tidak berubah, dan dibentuk dari sesuatu yang kekal. Inilah disebut
dengan monisme. Kita bisa melihat rupa dan perubahan
dunia melalui panca indra. Tapi Parmenides percaya bahwa dunia adalah nyata
melalui kesadaran diri.
Murid-muridnya menyebarkan paradoks untuk
membela teorinya. Ia memberikan contoh Arkhilles dan kura-kura. Kura-kura sudah
berjalan sejauh A, saat arkhilles sudah mencapai titik A, berarti kura-kura
sudah berada di titik B, jadi, kalau Arkhilles tiba di titik B, kura-kura sudah
berada di titik C. Pada akhirnya, Arkhilles selamanya tidak akan pernah bisa
menyusul kura-kura. Memang sih cerita ini kurang masuk akal dalam dunia nyata,
karena kura-kura merupakan binatang yang lambat, sedangkan Arkhilles merupakan
pelari dalam mitologi Yunani.
Teori Parmenides, melissos, di sebut dengan
teori Elea, teori Elea ini ada hingga abad ke 4 SM. Teori yang dikemukakan
Parmenides memberikan pengaruh dalam filsafat Plato. Dan pohon filsafat barat
tersebut di bentuk dari 2 cabang batang yang berdasarkan pada pendapat
Parmenides dan Heraclitus.
Sudah
di jelaskan kan yak, tentang Parmenides, sekarang mengenai Heraclitus.
Heraclitus melihat dunia selalu berubah tanpa
henti, sedangkan Parmenides berfikir bahwa semuanya tetap tidak berubah.
Heraclitus menyatakan teori Materialisme, sedangkan Parmenides menyatakan teori
Ontologi dan Idealisme.
Perbedaan Parmenides dan Heraclitus
Parmenides
|
|
Berfikir bahwa
semuanya tetap tidak berubah
|
Melihat dunia
selalu berubah tanpa henti
|
Menyatakan
teori ontologi dan idealisme
|
Menyatakan
teori Materialisme
|
Permikirannya
disebut idealisme
|
Pemikirannya di
sebut realisme
|
Muridnya Plato
dan Kant
|
Muridnya Hegel
dan Nietzsche
|
Meskipun mereka selalu berbeda pendapat,
mereka juga memiliki kesamaan lo. Yaitu mereka sama-sama filsuf yang meneliti
wujud dunia.
Ref:: Lee Young il
& AHN Hyung mo (2014), Filsafat Barat: 100 Filosofi
suka deh bacanya menarik sekali
BalasHapusvoucher belanja gratis alfamart