Sabtu, 05 Agustus 2017

Parmenides

Teori Parmenides menekankan pada kesadaran diri yang artinya ada maka nyata, tidak ada maka tidak nyata. Konflik dalam Filsafat Barat dimulai dari Heraclitus dan Parmenides. Situasi tersebut menciptakan dua pendapat. Parmenides berpendapat bahwa yang terlihat mata hanyalah virtual. Sedangkan wujud aslinya tidak berubah. Sedangkan Heraclitus berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi dan berwujud sama. Parmenides dan Heraclitus mempunyai pandangan berbeda dalam melihat dunia. Hubungan antara keduanya adalah rival yang jarang ditemui dalam sejarah filsafat.

Apakah kamu mau tau hubungan keduanya lebih mendalam?........ oke, kita mulai dari Parmenides.

Parmenides Lahir dari keluarga bangsawan kaya di kota Elea, Italia Selatan. Hampir semua orang tahu tentang kehidupannya. Selain itu, ia jua seorang ilmuwan yang terkenal hingga ke kota negara terbesar, Athena. Parmenides menyatakan yang ada adalah nyata, yang tidak ada adalah tidak nyata. Artinya, cukup pikirkan yang nyata saja, sedangkan yang tidak nyata tidak bisa dipikirkan. Ia menegaskan bawa perubahan wujud dan eksistensi itu tidak ada. Wujud  berarti muncul dari sesuatu yang tidak nyata , maka bagi siapapun yang menentang  yang tidak nyata tidak mengenal adanya wujud.

Sama halnya dengan kepunahan  bisa terjadi jika yang ada menjadi tidak ada. Wujud dan eksistensi tidak ada pada akhirnya di dunia ini tidak ada yang berubah. Dengan kata lain, dunia sudah sempurna, tidak berubah, dan dibentuk dari sesuatu yang kekal. Inilah disebut dengan monisme.  Kita bisa melihat rupa dan perubahan dunia melalui panca indra. Tapi Parmenides percaya bahwa dunia adalah nyata melalui kesadaran diri.

Murid-muridnya menyebarkan paradoks untuk membela teorinya. Ia memberikan contoh Arkhilles dan kura-kura. Kura-kura sudah berjalan sejauh A, saat arkhilles sudah mencapai titik A, berarti kura-kura sudah berada di titik B, jadi, kalau Arkhilles tiba di titik B, kura-kura sudah berada di titik C. Pada akhirnya, Arkhilles selamanya tidak akan pernah bisa menyusul kura-kura. Memang sih cerita ini kurang masuk akal dalam dunia nyata, karena kura-kura merupakan binatang yang lambat, sedangkan Arkhilles merupakan pelari dalam mitologi Yunani.

Teori Parmenides, melissos, di sebut dengan teori Elea, teori Elea ini ada hingga abad ke 4 SM. Teori yang dikemukakan Parmenides memberikan pengaruh dalam filsafat Plato. Dan pohon filsafat barat tersebut di bentuk dari 2 cabang batang yang berdasarkan pada pendapat Parmenides dan Heraclitus.

 Sudah di jelaskan kan yak, tentang Parmenides, sekarang  mengenai Heraclitus.

Heraclitus melihat dunia selalu berubah tanpa henti, sedangkan Parmenides berfikir bahwa semuanya tetap tidak berubah. Heraclitus menyatakan teori Materialisme, sedangkan Parmenides menyatakan teori Ontologi dan Idealisme.

Perbedaan Parmenides dan Heraclitus
Parmenides
Berfikir bahwa semuanya tetap tidak berubah
Melihat dunia selalu berubah tanpa henti
Menyatakan teori ontologi dan idealisme
Menyatakan teori Materialisme
Permikirannya disebut idealisme
Pemikirannya di sebut realisme
Muridnya Plato dan Kant
Muridnya Hegel dan Nietzsche
  
Meskipun mereka selalu berbeda pendapat, mereka juga memiliki kesamaan lo. Yaitu mereka sama-sama filsuf yang meneliti wujud dunia.



Ref:: Lee Young il & AHN Hyung mo (2014), Filsafat Barat: 100 Filosofi

1 komentar:

Makanan gratis

Menurut teman-teman, makanan apa yang paling enak?....  Kalau bagi aku sih makanan yang gratis, enak banget itu.. Siapasih yang dak suka ...