Empedocles
dan Anaxagoras melihat bahwa dasar pembentuk segalanya tidak hanya satu, tetapi
bermacam-macam.
Empedoclas
lahir di kota tua Acragas, sebelah barat daya Cicilia. Dia pernah nekat terjun
kedalam kawah gunung berapi untuk membuktikan bahwa dirinya adalah dewa. Ia jua
mengatakan bahwa dasar segalanya adalah api, air, udara dan tanah. Ia juga
mengatakan bahwa 4 dasar tersebut sebagai akar dunia. Jika keempat unsur tersebut
digabungkan, segala sesuatunya akan terbentuk dan juga menghilang.dia berkata
bahwa semua itu berhubungan dengan perasaan cinta dan benci. Jika rasa cinta
lebih kuat, unsur-unsur tersebut akan menyatu. Tapi, akan terpisah jika rasa
benci lebih kuat.
Empedocles
juga tertarik pada teori yang mengatakan bahwa angkasa terbentuk melalui
pusaran. Elemen-elemen yang berpencar akan tertarik ke pusaran dan bersatu
kemudian membentuk benda-benda langit. Pusarak akan terus bergerak sehingga
selanjutnya akan terpisah dan membentu atmosfer.
Anaxagoras
lahir di Klazomenai, sebuah kota jajahan
Yunani di Asia Kecil. Berbeda dengan Empedoclas, Anaxagoras mengatakan
bahwa unsur segalanya bisa lebih dari 4. Dunia ini punya banyak unsur yang tak
terhitung dan disebut sebagai Benih Segalanya. Pembentukan segala sesuatu di
dunia bisa di jelaskan sesuai dengan cara penggabungan benih tersebut.
Anaxagoras
menggerakkan benih dan membentuk segala sesuatu, kemudian menyebut kekuatan
yang membuat perubahan itu dengan nous. Jadi nous itulah yang dimaksudkan para
filsuf sebelum Anaxagoras.
Benih alam
semesta awalnya tidak beraturan, kemudian menemukan sistem karena adanya
aktivitas nous (rasional).
Kekuatan
yang mengatur gerakan alam dengan menerapkan sistem pada semua benda, inilah
yang disebut nous.
Anaxagoras
adalah tokoh yang pertama kali mengawali pemisahan akal sehat dengan materi.
Pemikirannya mempunyai nilai penting dilihat dari penjelasan bahwa semangat
membentuk prinsip yang terutama.
Ref: Lee Young il
& AHN Hyung mo (2014), Filsafat Barat: 100 Filosofi
menarik banget buat dibaca kak
BalasHapusstempel alfamart